Membangun Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Berlalu Lintas Guna Mendukung Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Abstract

Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo memiliki potensi luar biasa sebagai lokasi pariwisata. Permasalahannya konsekuensi dari naiknya nama Desa Bongo sebagai destinasi wisata di Provinsi Gorontalo adalah lalu lintas di Desa Bongo menjadi cukup ramai bahkan bisa dikatakan padat mengingat kondisi jalan di Desa Bongo berukuran kecil dengan lebar kurang lebih 4 meter. Selain itu, posisi strategis Desa Bongo yang memiliki akses jalan raya penghubung ke beberapa destinasi wisata terdekat semakin menambah kepadatan lalu lintas. Target yang akan dicapai adalah terwujudnya masyarakat sadar hukum, peningkatan partisipasi, kapasitas dan kualitas dan pengetahuan hukum masyarakat dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Desa Bongo. Hasil, Pelaksanaan Pengabdian Kolaboratif Dosen dan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo dengan judul “Membangun Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Berlalu Lintas Di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo” telah terlaksana dengan baik berkat dukungan dari semua pihak terutama Kepala Desa Bongo beserta perangkat desa, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna, ibu ibu PKK dan masyarakat serta dukungan dari pihak kampus Universitas Negeri Gorontalo. Program inti berupa Penyuluhan hukum yang dilaksanakan oleh Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo sangat diapresiasi oleh Pemerintah Desa Bongo maupun masyarakat Desa Bongo. Program tambahan dalam bentuk layout rekayasa lalu linta Desa Bongo juga diharapkan dapat menjawab permasalahan lalu lintas yang sering kali terjadi pada momen-momen tertentu di Desa Bongo, sehingga menjadikan Desa Bongo nyaman untuk dikunjungi dan menunjang pengembangan wisata berkelanjutan.