Kisah Rizky Ramadhani Angkatan 2021: Pola Spiral Gates of Olympus
Nama Rizky Ramadhani, alumni STIE Bongaya angkatan 2021, belakangan sering disebut di grup kampus. Bukan karena sensasi, melainkan karena kisah sederhana yang menghangatkan: ia berhasil membayar UKT kuliahnya sendiri setelah mengadopsi “pola spiral” yang ia pelajari dari ritme Gates of Olympus. Bukan pola kemenangan instan, tapi pola keajegan—langkah kecil yang berulang, membesar perlahan seperti spiral.
Dari Layar ke Lembar Anggaran
Rizky bercerita, ia dulu impulsif: semangat di awal, loyo di tengah. Gates of Olympus—dengan ritme naik-turun—membuatnya sadar akan pentingnya siklus. Ia lalu menyusun pola: target mini harian, evaluasi singkat, dan penguatan kebiasaan. Di kertas anggaran, ia menggambar spiral: dari pusat (target bulanan), memutar keluar (pekanan), lalu ke lingkar harian. Setiap putaran menandai akumulasi kecil yang tidak terasa, tapi nyata.
Formula Spiral Versi Rizky
- Langkah 1 – Pusat: Tetapkan satu tujuan jelas (UKT lunas sebelum tenggat).
- Langkah 2 – Putaran Pekanan: Pecah tujuan ke empat akumulasi pekan.
- Langkah 3 – Titik Harian: Setor tetap (meski kecil) + catatan dua kalimat.
- Langkah 4 – Jeda: Satu hari “napas” tiap pekan untuk reset.
- Langkah 5 – Re-spiral: Tingkatkan setor harian 5–10% jika pekan sebelumnya tercapai.
Dampak Mental dan Sosial
Begitu spiral berjalan, hal paling terasa adalah ketenangan. Rizky tidak lagi dikejar tenggat; tenggat justru dikecilkan setiap hari. Teman dekat ikut meniru: ada yang membuat “spiral tugas skripsi”, ada yang “spiral portofolio desain”. Dosen memuji pendekatan itu sebagai contoh nyata teori penganggaran incremental yang ramah manusia—bukan sekadar tabel di kelas.
Belajar dari Olympus
Gates of Olympus, katanya, mengajarkan ritme: ada momen tinggi, ada jeda, ada fase datar. Spiral memaksa kita menghormati jeda. “Kalau terus dipaksa tinggi, kita patah; kalau terlalu lama jeda, kita lupa,” ujarnya. Kunci spiral adalah gerak kecil yang terus bergerak, bukan lompatan sesaat.
Hasil yang Terlihat
Beberapa bulan kemudian, UKT lunas. Bukan karena sekali “jackpot”, tapi karena ribuan rupiah yang tersimpan setiap hari. Rizky tidak mengklaim ini resep universal; ia hanya menunjukkan bahwa hidup sering dimenangkan oleh kebiasaan kecil yang konsisten. Spiral itu kini ia pakai untuk dana darurat dan kursus lanjutan.
Kesimpulan
Kisah Rizky menegaskan: inspirasi bisa lahir dari mana saja, bahkan dari visual dewa-dewa Olympus yang berkilau. Pola spiral mengubah cara pandang terhadap tujuan: bukan dikejar, tetapi didekati pelan-pelan, berputar stabil, hingga akhirnya tercapai.