Alumni STIE Bongaya Dari Antang Terapkan Pola 5 Blackjack, Jadi Sorotan Investor Lokal

Merek: Jakardah News
Rp. 10.000
Rp. 100.000 -90%
Kuantitas

Alumni STIE Bongaya Antang: Pola 5 Blackjack & Perhatian Investor

Di Antang, seorang alumni STIE Bongaya menceritakan bagaimana “pola 5 Blackjack” mengubah cara ia melihat bisnis kecilnya. Ia tidak mengklaim rumus kemenangan, melainkan menyusun kerangka keputusan cepat: lima cek poin yang dilalui sebelum melangkah. Cerita ini sampai ke telinga seorang investor muda lokal—dan berlanjut menjadi diskusi serius tentang cara membangun usaha yang lebih tahan banting.

Lima Cek Poin ala Blackjack

  1. Nilai Kartu (Data): Apa fakta yang kita punya hari ini?
  2. Dealer (Pasar): Bagaimana kondisi luar—trennya naik atau lesu?
  3. Hit or Stand (Aksi): Tambah modal atau tahan dulu?
  4. Split (Diversifikasi): Perlukah memecah fokus ke kanal lain?
  5. Insurance (Mitigasi): Apa rencana B kalau skenario buruk terjadi?

Dari Meja Kartu ke Dapur Usaha

Ia menjalankan bisnis kuliner rumahan. Pola 5 membuatnya menulis rencana singkat tiap pagi: stok bahan, proyeksi penjualan, cuaca (mempengaruhi order), dan konten promosi harian. Keputusan “hit or stand” ia gunakan untuk menakar belanja bahan: tambah ketika sinyal permintaan kuat, tahan ketika tren menurun. “Insurance” berarti menyiapkan menu alternatif murah saat harga bahan naik.

Ketertarikan Investor

Seorang investor muda Makassar menghubunginya usai membaca rangkuman pola 5 di media sosial. Bukan karena omzet besar, tapi karena disiplin proses: data dulu, aksi kemudian, mitigasi selalu. Dalam pertemuan singkat, mereka membicarakan pengembangan kemasan, kolaborasi dengan food creator, dan sistem prapesan untuk menekan waste.

Efek ke Komunitas Kampus

Kisah ini memantik diskusi tentang kewirausahaan berbasis kebiasaan. Dosen menilai pola 5 selaras dengan prinsip lean: uji cepat, belajar cepat, ubah cepat. Mahasiswa menuliskannya sebagai “kartu saku keputusan”—ringkas, bisa dibawa ke mana-mana.

Kesimpulan

Pola 5 Blackjack tidak mengajarkan trik sulap; ia menawarkan higiene keputusan yang membuat usaha kecil lebih terarah. Dari Antang, kerangka sederhana ini membuktikan bahwa investor tidak selalu mencari angka fantastis—mereka mencari proses yang bisa diandalkan.

@SEOJOWO