Kebijakan Pengembangan Sektor Basis Sebagai Faktor Pendorong Pembangunan Ekonomi Di Kabupaten Morowali

Authors

  • Armawati Universitas Tadulako Palu
  • Tovan Universitas Tadulako Palu
  • Agung Budi Winoto Universitas Tadulako Palu
  • Arson abd. Rasyid Nunu Universitas Tadulako Palu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa kebijakan perencanaan pembangunan ekonomi di Kabupaten Morowali serta pentingnnya pengembangan sektor basis dalam pelaksanaan pembanguanan ekonomi di Kabupaten Morowali. Dengan didasarkan pada data sekunder yang dideskripsikan secara sisternatis menggunakan metode model location quotien (LQ). Hasil penelitian menjukan bahwa perekonomian Kabupaten Morowali mempunyai sektor basis (memiliki keunggulan komparatif) pada 8 sektor/sub sektor. Sektor basis yang paling potensial adalah sektor/sub sektor yang berada pada sektor primer, sektor pertanian yang terspesialisasi pada sub sektor, perkebunan, kehutanan, perikanan dan sektor pertambangan/penggalian yang terspesialisasi pada sub sektor pertambangan migas dan gas bumi. Dari hasil pertimbangan prioritas sektor basis melalui LQ, maka sektor basis pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan pertambangan direkomendasikan untuk mendapat prioritas utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Morowali. Berdasarkan analisa kebijakan, maka strategi pembangunan ekonomi Kabupaten Morowali adalah memanfaatkan pangsa pasar komoditas pertanian khususnya perkebunan dan perikanan melalui jaringan kerja sama antar pemerintah daerah, swasta, LSM dan masyarakat baik pada tatanan lokal, regional, nasional maupun internasionaldi bidang ekonomi dan perdagangan dalam rangka meningkatkan produksi, produktivitas dan volume ekspor.

References

Blair, J. P. (1995). Local Economic Development: Analysis and Practice. SAGE Publications.

Fujita, M., Krugman, P., & Venables, A. J. (1999). The Spatial Economy: Cities, Regions, and International Trade. MIT Press.

Frank, A. G. (1967). Capitalism and Underdevelopment in Latin America. Monthly Review Press.

Friedmann, J., & Alonso, W. (1964). Regional Development and Planning. MIT Press.

Hoover, E. M., & Giarratani, F. (1984). An Introduction to Regional Economics. Knopf.

Isard, W. (1956). Location and Space Economy. MIT Press

North, D. C. (1955). Location Theory and Regional Economic Growth. Journal of Political Economy, 63(3), 243-258

Peraturan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 07/PER/M-PDT/I11/2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 001/KEP/M-PDT/II/2005 tentang Perubahan Strategi Nasiona! Pembangunan Daerah Tertinggal;

Porter, M. E. (1990). The Competitive Advantage of Nations. Free Press

Richardson, H. W. (1972). Input-Output and Regional Economics. Wiley

Romer, P. M. (1990). Endogenous Technological Change. Journal of Political Economy, 98(5), S71-S102.

Rostow, W. W. (1960). The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto. Cambridge University Press

Sen, A. (1999). Development as Freedom. Oxford University Press.

Tarigan, Robinson. (2005). Ekonomi Regional. Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2015). Economic Development. Pearson Education.

Undang-undang (UU) Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan

Weber, A. (1929). Theory of the Location of Industries. University of Chicago Press

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Armawati, Tovan, Agung Budi Winoto, & Arson abd. Rasyid Nunu. (2024). Kebijakan Pengembangan Sektor Basis Sebagai Faktor Pendorong Pembangunan Ekonomi Di Kabupaten Morowali. BJRM (Bongaya Journal of Research in Management), 7(2), 122–131. Retrieved from https://ojs.stiem-bongaya.ac.id/BJRM/article/view/642