Strategi Pemerintah Kota Makassar dalam Reformasi Tata Kelola Transportasi Publik Guna Mewujudkan Layanan yang Terintegrasi dan Berkelanjutan

Abstract

Reformasi pelayanan transportasi publik di Kota Makassar merupakan agenda mendesak untuk mengatasi kemacetan dan rendahnya kualitas layanan angkutan konvensional. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi Pemerintah Kota Makassar dalam reformasi tata kelola transportasi untuk mewujudkan layanan yang terintegrasi dan berkelanjutan.Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan 200 responden pengguna transportasi yang dikumpulkan melalui quota sampling dan diperkuat dengan wawancara mendalam terhadap pemangku kebijakan kunci. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Analisis Regresi/SEM, sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi reformasi telah berfokus pada modernisasi armada melalui program Buy The Service (BTS) Teman Bus yang didukung oleh tata kelola berbasis kinerja. Namun, implementasi strategi tersebut masih menghadapi tantangan signifikan. Tantangan utama terletak pada lemahnya profesionalisme tata kelola dalam hal: (1) Integrasi Sistem: Keterbatasan dalam penataan ulang rute (rerouting) dan penyatuan tarif antara BRT dan angkutan konvensional (Pete-pete); dan (2) Keberlanjutan Sosial: Kurangnya skema inklusif yang efektif untuk mengakomodasi operator angkutan tradisional, sehingga memicu resistensi dan menghambat kelancaran reformasi. Kesimpulan menunjukkan bahwa meskipun fondasi modernisasi telah terbentuk, keberhasilan jangka panjang reformasi pelayanan transportasi Makassar bergantung pada penguatan profesionalisme tata kelola. Rekomendasi penelitian mendesak Pemerintah Kota Makassar untuk segera memprioritaskan penyelesaian integrasi sistem fisik dan tarif serta perumusan kebijakan yang menjamin keberlanjutan sosial bagi operator lokal